Sabtu, 08 Desember 2012

Salahkah Rasa Ini???




Sri..begitu dipanggil namanya. Sri adalah seorang mahasiswa yang biasa-biasa saja,tapi banyak lelaki yang mengaguminya. Hanya saja Sri adalah seorang wanita yang pendiam dan pemalu. Dulu..Sri sangatlah semangat dan rajin ke kampus, tapi entah apa yang terjadi padanya..dia sekarang seperti tak peduli akan kuliahnya, belajar semakin malas, dan tidak peduli akan nilai rendah yang diperolehnya. Hingga pada suatu hari Sri bertemu dengan seseorang yang membuatnya semangat lagi,dosen baru di kampusnya.
Hari senin, Sri dengan santainya berjalan dari gerbang ke local tempat ia belajar. Dia pikir tidak ada dosen yang masuk pagi itu..tapi begitu sampai di depan local, tiba-tiba ia melihat seorang lelaki berpakaian rapi yang tidak ia kenal sama sekali tetapi sangat mirip dengan kekasih hatinya. Dengan santai dan senyuman ia pun masuk ke dalam local untuk mengikuti mata kuliah. Seperti biasanya..sebelum memulai belajar, dosen baru memperkenalkan dirinya terlebih dahulu. Awalnya Sri menyangka kalau dosen itu masih lajang, tapi ternyata sudah menikah dan belum lama menikahnya, “bisa dibilang sich pengantin baru”,masih hangat-hangatnya.hehehe....
Pada saat pelajaran berlangsung…tiba-tiba dosen tersebut menunjuk Sri dan menanyakan namanya “what is your name?”. Sri pun dengan hati yang dag dig deg duaar menjawab…”Sri Pak!”. Dosen itu pun menanyakan mata kuliah yang dipelajari saat itu pada Sri. Tapi Sri hanya diam dan tidak menjawab..yang kemudian dijawab oleh temannya yang lain. Sejak saat itu, Sri sangat penasaran dengan dosennya itu dan selalu merasa semangat, senang, dan dag dig dug duaar..ketika bertemu dengan dosen tersebut.
Seminggu telah berlalu, kejadian yang sama terulang lagi. Tapi untuk hari ini dosen itu telah mengingat sendiri namanya Sri. Ketika itu.. dosen menunjuk ke arah Sri biasanya duduk dan memanggil namanya, ternyata Sri tidak duduk di sana, tapi 3 kursi dari sana dan Sri menunjuk tangannya agar dosen itu melihatnya. Dan lagi lagi bertanya kepadanya, entah kenapa dosen itu selalu ingin berbicara dengan dia. Teman-temannya berpikir kalau dosen itu menyukainya karna selalu dia yang diperhatikan, malah ada yang cemburu dengan Sri.
Minggu berikutnya…tiba giliran kelompoknya Sri yang presentasi makalah. Awalnya makalahnya dipuji oleh dosen tersebut karna penulisan yang bagus dan isi makalahnya pun bagus. Tapi pada waktu presentasi…kelompok Sri tidak bisa menjawab pertanyaan teman-temannya dengan sempurna. Sri pun menjawab pertanyaan salah satu temannya, dia disuruh menuliskan bagaimana skema dari konsep tersebut. Dengan memberanikan diri, Sri maju dengan memberanikan diri karena tak tau apa yang ingin dituliskan dan saat dia mau mengambil spidol, tapi dengan istimewanya spidol tersebut dibukakan dosen untuk Sri. Sri pun tak tau apa yang harus dituliskan di papan tulis, dengan hati dan bicara yang lembut dosen itu pun berkata ”masih bisa Sri??kalau tidak bisa biar bapak saja yang menjawabnya nanti”. Sri pun meletakkan spidolnya dengan rasa yang begitu malu, karena dihantui rasa dag dig dug duaar…Sri selalu salah tingkah dan tidak bisa menjawab pertanyaan, padahal dia tau jwabannya tapi sulit untuk diutarakan. Sepulang kuliah, Sri duduk di depan local sambil menunggu temannya. Terlihat jauh dari kantor jurusan, dosen itu melihat ke arah Sri lama sekali. Hati Sri bertanya-tanya, kenapa…apa yang salah denganku??
Keesokan harinya, Sri berangkat ke kampus dan tak disangka-sangka di angkot dia ketemu dengan dosen itu. Dengan hati yang dag dig dug lagi Sri pun memberanikan diri untuk menegornya dengan senyuman. Dosen itu pun duduk di depan dekat supir lalu menanyakan rumahnya Sri dimana, setelah itu dosen tersebut memegang hp nya dan menelpon seseorang. Dan ternyata yang ditelp adalah istrinya, entah kenapa dosen itu menelpon sambil melihat-lihat Sri dari kaca spion angkotnya. Sri selalu bertanya-tanya dalam hati kenapa dosen itu selalu memperhatikannya dan sampai sekarang belum juga belum ditemukan jawabannya.
Tiba lah senin depannya, jauh dari local dosen itu tak kedip mata memperhatikan Sri yang berjalan menuju local. Setiba di local, dosen itu bertanya pada Sri, “tadi berangkatnya dari yang kemarin itu ya?? Sri yang tadinya bingung, lalu menjawab iya pak”. Kemudian Sri duduk, dan tidak lama dosen tersebut mengumumkan bahwa Ia akan pindah dan akan digantikan dengan dosen baru yaitu temannya sendiri yang masih lajang. Sri yang tadinya semangat, tiba-tiba buaaaaarrrr……..hati dan pikirannya pun hancur, gelap, bahkan terasa hampa. Rasanya tidak rela bila harus berpisah dengan dosen yang sudah mengembalikan semangat belajarnya itu. Sri hanya bisa diam dan diam saat itu.
Tok…tok…tok! Tiba-tiba seorang lelaki gagah masuk, dan ternyata itulah dosen pengganti. Sri yang tadinya hatinya buyer, kini semakin bertambah bencinya dengan dosen pengganti itu. Padahal dia tidak tau apa-apa, dia hanya diajak untuk menggantikan mengajar. Mungkin..karna Sri tak rela digantikan dengan yang lain.
Entah apa yang terjadi pada Sri, ini perasaan suka, kagum, atau cinta, padahal dosen tersebut telah memiliki bidadari dalam hidupnya. Dalam hati Sri berkata, "kenapa aku harus merasakan ini??aku tak minta ini terjadi padaku, karena ini sangat menyakitkanku. Aku juga tak mau selalu terbayang akan dirinya, merindukannya, ingin melihat wajahnya dan kata-katanya yang lembut serta menanti kehadirannya."
Sesampainya di rumah, Sri hanya berdiam diri di kamar tanpa keluar sampai tibanya malam. Dia tidak tau harus berbuat apa lagi, yang Sri harapkan hanya keajaiban yang datang agar kejadian itu tidak terjadi. Rasanya seperti mimpi, mimpi yang sangat buruk dan lebih buruk dari putus cinta.
Keesokan harinya, Sri bertemu lagi dengan dosen itu. Tanpa Sri menegornya, dosen itu sendiri yang mengajaknya berbicara dan sesekali bercanda. Seharian berlalu di kampus, pulang ke rumah Sri hanya berdiam diri di kamarnya. Kriiing..kring..hp Sri pun berbunyi dengan nomor baru panggilan masuk, diangkatnya telp itu dan ternyata dosen favoritnya yang menelpon. “Mulai besok bapak gak masuk lagi ya Sri, Sri belajarlah baik-baik biar nanti selesai kuliah cepat dapat kerja ya Sri?! Iy pak, jawab Sri”. Telpon pun dimatikan dan hatinya Sri kembali rasanya seperti hancur berkeping-keping, tidak tau lagi harus berbuat apa. Rasa semangatnya kian memudar, tak berarti apa-apa. Dan kini Sri hanya menanti sebuah keajaiban yang datang menghampirinya.

Bersambung…

1 komentar:

  1. 21 Baccarat to Play: Baccarat, Rules, Strategy & Variants
    21, the card game that's traditionally played today in American casinos is now played in two variations: the standard deck; the 52-card deck; the standard 52-card deck 바카라 사이트

    BalasHapus